13 Juli 2012

Menunggu Suamiku Pulang


Hari ini sudah beberapa tulisan yang aku posting..heheee...
maklum...sambil menunggu suami pulang ngantor :D
pengennya sih nunggu di rumah sambil masak-masak...kebetulan hobyku juga masak...seneng banget rasanya bisa masakin suami makan malam...namun karna sang suami pulang larut malam...kadang kita cuma makan malam masakannya mama (ibu mertuaku)...akunya juga sibuk kalo weekdays...kita sama-sama kerja..aku masuk sudah pukul 07.50 jadi yaaa dari rumah aja udah sekitar jam 06.45 an...pulangnya aku nunggu suamiku yang jam pulangnya malem banget, jam 08.00 malam...kebayangkan cape nya kayak apa?...heheee...tapi ini bagian dari ibadahkan...dinikmati aja deh peran aku ini sebagai istri :) so...bisa jadi seorang istri yang enjoy...
walaupun aku nya pulang kerja jam 05.00 sore...tapi yaaaaa tetep yaaaa mesti nungguin suami...kasian kan kalau suami harus pulang sendiri...karna dia aja anter aku pergi kerja...terus dia nunggu masuk kerja di kantor nya dia kan cukup lama yaaaa...secara suamiku jam ngantornya jam 10.00 pagi...
yaaaaa ga klop lah yaaaaaa jam kerjanya kalau mau bareng...heheee...

Tapi kebersamaan diantara pasangan yang sama-sama berkarir memang perlu yaaaa...itu lebih penting dibanding kita haru pergi sendiri-sendiri...karna menurut hemat saya sih lain "taste" nya...Halaaaahhhh...apa coba...secara kalau pasangan terbiasa dengan kemandiriannya sendiri...akan membuat kita terbiasa melakukan aktivitas sendiri-sendiri...tapi kalau bareng-bareng terus kan insya Allah kita akan semakin dekat perasaannya...dan akan ada rasa kehilangan yang mendalam kalau jauh dari pasangannya walau sedikit waktu...kalau kerja masing-masing sih gak apa-apa yaaaa,,,namanya juga kerja...kan untuk anak dan masa depan juga...heheee...

untungnya sih aku punya blog....yang sedikit banyak membantu mengurangi waktuku untuk menunggu suami...jadilah kalau nunggu suami terus ada ide bikin tulisan yaaaaa aku langsung ketik...karna nunggunya juga di kantor aku...hihiiiii....kadang-kadang juga jam 6an aku dijemput dari kantor aku...terus disuru nunggu deh di kantor nya suami...tapi aku siiii lebih comfort nunggu suami di kantorku karna bisa sambil nulis-nulis blog gitu looooohhh...heheeee....

balik lagi ke masak-masak...aku jarang banget nih masakin suami...pengennnya tiap makan malem aku nya yang masak...tapi ya itulah...karna sama-sama udah cape kerja kali yaaaaa,,,jadi suamiku kalau lagi cape gitu aku ajak belanja di supermarket suka bilang mau istirahat ajaaaaa...yaaaa gak apa-apa deh...kan bisa mijetin suami juga...jadi ibadah lagi deh ke aku nya :D
kalau untuk sarapan sih biasanya kita beli nasi uduk ataw enggak aku nya buatin sandwich untuk suami...sarapan pagi sih insya Allah ke handle lah yaaaa,,,,kalau siang suamiku dapet makan siang dari kantornya....kalau aku yaaa kadang beli kadang bawa makanan yang aku masak semalemnya atau bawa masakannya mama mertuaku...hihiiii...

Yaaaa namanya juga baru berumah tangga...masih belajar lah yaaaa...semoga bisa lebih baik dan mandiri lagi keluarga kecil kami ini...Amiiinnnn...

Seneng banget kalau hari jumat karna besoknya weekend...pas weekend aku bisa masakin suami makanan...heheee...bisa beres-beres rumah juga kan...nyuci baju...nyuci piring...lap-lap lemari...PR aku cukup banyak di waktu weekend,,,,tapi senenglah yaaaa beberes rumah juga ditemani suami...dan seharian sama suami...kadang-kadang juga kalau kita nya lagi mau jalan-ajalan keluar yaaaa jalan...biasa sih ke mall atau supermarket besar untuk nyari-nyari barang rumah tangga...seneng deh dengan aktifitas baru aku ini...menjalani peran sebagai istri sungguh menyenangkan....

berhubung besok weekend kayanya nanti abis suamiku jemput aku dan mas Heru mau menikmati malam weekend dengan dinner di luar...rencana sih abis dari kantor aku mau ke Dominoz...heheeee....Asiiiiikkkk...

sekian dulu ceritanya....karna mas Heru sedang dalam perjalanan jemput aku...hati-hati yah mas...dah semuaaaaaa...






Memaafkan Orang Lain


Sambil nunggu mas ku pulang kantor...aku coba share tulisan dari Ust. H. Zulhamdi M. Saad, Lc

Semoga bermanfaat...

"Dan hendaklah mereka suka memaafkan dan mengampuni. Apakah kalian tidak suka Allah mengampuni kalian? " (QS. An Nuur: 22)

Memaafkan orang yang memusuhi dan menyakiti adalah hal berat bagi seseorang jika telah disakiti, apalagi saat ia dapat melakukan balas dendam atas perbuatan itu. Namun memaafkan adalah satu perbuatan yang sangat tinggi nilainya di sisi Allah, bahkan juga dapat meninggikan martabat seseorang dalam pandangan masyarakat dan musuh sekalipun. Oleh sebab itulah memaafkan bukan hanya penting namun juga kebutuhan. Diantara sebab pentingnya memaafkan antara lain:

Pertama, Memberi maaf merupakan perintah Allah yang dijanjikan dengan pahala besar bagi mereka yang memaafkan, sebagaimana firman Allah:

"Ambillah jalan maaf, dan ajaklah dengan cara yang lemah lembut dan berpalinglah dari orang orang yang jahil."(QS. Al A'raf: 199)

"... dan orang-orang yang dapat menahan meluapnya kemarahan dan yang suka memaafkan orang lain dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik."(QS. Ali Imran: 134)

"Balasan perbuatan jahat adalah kejahatan yang seimbang dengannya. Barangsiapa yang memaafkan dan berlaku damai, pahalanya ada di tangan Allah."(Q.S As Syuraa: 40)

Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang dapat menahan luapan amarahnya, sedang ia mampu melampiaskannya, niscaya Allah memanggilnya pada hari kiamat dihadapan semua makhluk dan mempersilahkannya untuk memilih bidadari yang ia kehendaki." (HR. Ahmad)

Rasulullah saw juga bersada: “Semua amal manusia diperlihatkan (kepada Allah) pada setiap jum’at (pekan) dua kali; hari senin dan hari kamis. Maka setiap hamba yang beriman diampuni (dosanya) kecuali hamba yang di antara dirinya dengan saudaranya ada permusuhan. Difirmankan kepada malaikat: ”Tinggalkanlah atau tangguhkanlah (pengampunan untuk) dua orang ini sehingga keduanya kembali berdamai”. (HR Muslim)

Kedua, Memberi maaf akan mendapatkan banyak manfaat di dunia.

Selain mendapatkan ganjaran akherat sebagaimana dalam ayat-ayat Al Quran dan hadits di atas, memaafkan ternyata juga akan mendatangkan banyak manfaat di dunia.

Ketika seseorang memaafkan orang lain dan kemudian mengikhlaskannya, dengan segera ia merasa lebih ringan dan lebih bahagia. Ketika pemikiran-pemikiran yang mengandung kemarahan dan kekecewaan mulai menghilang, benak seseorang sesungguhnya dengan segera akan terisi dengan pemikiran-pemikiran yang positif. Ia akan dapat memiliki lebih banyak lagi energi dan antusiasme, akan merasa lebih kuat dan lebih percaya diri.

Menurut penelitian, para ilmuwan Amerika membuktikan bahwa mereka yang mampu memaafkan adalah lebih sehat baik jiwa maupun raga. Orang-orang yang diteliti menyatakan bahwa penderitaan mereka berkurang setelah memaafkan orang yang menyakiti mereka. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang belajar memaafkan merasa lebih baik, tidak hanya secara batiniyah namun juga jasmaniyah. Sebagai contoh, telah dibuktikan bahwa berdasarkan penelitian, gejala-gejala pada kejiwaan dan tubuh seperti sakit punggung akibat stress, susah tidur dan sakit perut sangatlah berkurang pada orang-orang ini.

Semua penelitian yang ada menunjukkan bahwa kemarahan adalah sebuah keadaan pikiran yang sangat merusak kesehatan manusia. Memaafkan, di sisi lain, meskipun terasa berat, terasa membahagiakan, satu bagian dari akhlak terpuji, yang menghilangkan segala dampak merusak dari kemarahan, dan membantu orang tersebut menikmati hidup yang sehat, baik secara lahir maupun batin. Namun, tujuan sebenarnya dari memaafkan –sebagaimana segala sesuatu lainnya – haruslah untuk mendapatkan ridha Allah.

Ketiga, Maaf adalah kata kunci untuk membuka pintu dendam dan belenggu kebencian. "Maaf mengandung sebuah kekuatan yang sanggup mematahkan rantai kepahitan dan keterikatan pada sifat mementingkan diri," demikianlah ungkapan manis yang keluar dari seorang yang bernama William Arthur Ward.

Kebencian kronis mempunyai efek melemahkan seseorang. Ini menimbulkan kemarahan, rasa bersalah, permusuhan, dan terluka dari waktu ke waktu. Emosi ini melepaskan hormon kortisol pada sistem tubuh. Di sisi lain, belajar untuk memaafkan memberikan banyak manfaat kesehatan, antara lain: meningkatkan respon imunitas, menurunkan tekanan darah, meningkatkan tidur, mengurangi kecemasan dan depresi, meningkatkan harga diri dan memberikan ketenangan pikiran.

Lalu bagaimana cara memaafkan diri sendiri dan orang lain?

Pertama: Memohon kepada Allah kelapangan hati serta yakin pada janji Allah, bahwa Ia telah menyediakan pahala yang besar buat kita.

Dengan pertolongan Allah dan hati yang lapang berusahalah untuk memaafkan siapa saja dan apa saja menjelang tidur kita, tak peduli apa yang sudah mereka lakukan kepada kita. Seperti dalam sebuah hadits yang masyhur bahwa Rasulullah memuji seorang sahabat yang biasa saja dalam hal ibadahnya namun ia dikatakan calon penghuni surga, dengan sebuah amalan sederhana, yaitu memaafkan siapa saja pada hari itu yang menyakitinya menjelang tidur.

Kedua: Menerima situasi dan berprasangka baik kepada Allah dalam menjalani hidup ke depan. Bahwa apa yang terjadi di masa lalu tidak dapat dikembalikan. Oleh sebab itu, terimalah kenyataan. Tidak ada yang sempurna, semua orang pernah membuat kesalahan. Sehingga kita tidak lagi menciptakan emosi yang sama berulang dalam pikiran.

Ketiga: Menjauhi sikap negatif. Tidak menanam dan membiarkan kalimat-kalimat negatif tumbuh dan menjalar dalam memori kita, seperti ucapan “Saya tidak akan pernah bisa memaafkannya” atau “Saya tidak akan pernah melupakan apa yang ia lakukan kepada saya”, dan sebagainya. Karena sikap seperti itu hanya akan menambah kekotoran hati dan menambah dosa.

Keempat: Memperbaiki diri sendiri, kemudian berusaha maju. Jika kita berpikir ada orang lain yang bersalah kepada kita, coba dekati orang itu, berbicaralah padanya dan minta maaf. Dengan cara ini, kita meredakan diri sendiri dari penyiksaan batin karena berpikir terus tentang hal ini. Mark Twain menulis, “Memaafkan adalah keharuman bunga violet yang memancar dari tumit yang menginjaknya.”

Karena itu, mari jadikan diri kita pribadi yang mampu memaafkan kesalahan orang lain, mampu menerima dengan lapang dada setiap kritikan, bagaimana pun pedih dan sakitnya. Karena dengan demikian kita akan terbebas dari beban batin, akan menjadi orang yang bahagia, karena mampu menghindari keburukan, dengan tidak membalas suatu keburukan dengan keburukan. Energi kita tidak terkuras untuk hak-hal yang tak bermanfaat, dan silaturahim tetap terjaga. Wallahu a'lam bishowab.

.....karna sebentar lagi puasa...aku dan mas Heru mohon maaf lahir dan batin kepada seluruh rekan-rekan semua...semoga Allah memberkahi amal ibadah kita di dunia...Amiiinnn

Menikah Muda


Lama gak update blog ini…tapi sekalinya update dengan banyak postingan…hahaaaa… :DDD
Banyak banget sebenernya yang mau diceritain…tapi satu-satu lah yaaaa…heheee…

Diawali dengan…mmmm…apa yaaaaa…heheee…yang paling membahagiakan dulu dalam kehidupan saya saat ini…saya ingin menceritakan pernikahan saya…Alhamdulillah saat ini sudah menikah,,,sejak satu bulanan yang lalu…yaitu pada tanggal 10 Juni 2012…momen yang sangat sempurna untuk saya di tahun ini….kebahagiaan yang Allah berikan…dan saya sangat sangat bersyukur…Terimakasih ya Allah untuk segala hal yang Kau berikan…

Keputusan untuk menikah muda…muda gak yaaaaa?...cukup mudalah untuk menikah..hahaaa :DDD tentunya seusai kuliah…bekerja….dan tepat di usia ke 25 tahun lebih 7 hari…saya sudah syah menjadi istri dari mas Heru Yulihardi…Alhamdulillah sudah halal ;)

Mas heru saat ini usia 25 tahun lebih 10 bulan lebih berapa hari yaaaaa?...hahaaaa….gak dihitung tuh…yang pasti tanggal 27 Juli 2012 nanti…masku sudah berusia genap 26 tahun…kami berbeda usia hampir satu tahun :D Tapi insya Allah bisa saling melengkapi dan membina keluarga yang sakinah..mawaddah..warahmah…Insya Allah…Amiiinnn…Allah pasti memudahkan setiap niat baik :)

Cerita kehidupan kami…mmmm…cukup panjang…Alhamdulillah selama setahunan pacaran jarang bertengkar hebat…usai nikahpun semakin mesra dan mempererat perasaan kami…semakin mendalam rasa kecintaan kami satu sama lain…kalau bukan karna Allah karna siapa lagi perasaan ini tercipta?…sungguh nikmat takdir yang Allah berikan saat ini…semoga saya selalu menjadi hambaNya yang paling bersyukur dan tidak kufur nikmat yaaaaa…Amiiinnn…Amiiiinnn.

Rencana di tahun ini setelah menikah apa yaaaa?...yaaaa…punya dede …hehee…Amiiin…Amiiinnn…semoga Allah mudahkan…saat ini sambil survey-survey rumah juga…pingin cepet-cepet punya rumah sendiri…karna saat ini masih tinggal sama orang tua mas Heru  Rumah di Jakarta mahal-mahal pastinya….kami sih sedang mencari ke wilayah pinggiran Jakarta kaya Depok…atau perbatasan Bogor…mudah-mudahan cepet dapet yaaaaa…mungkin itu dulu PR nya dalam rencana rumah tangga…ada lagi sih rencana lain…tapi nanti lah yaaaaaa…wujudkan dulu satu per satu…kalau sudah terlaksana…nanti cerita-cerita lagi 

Saat nulis ini saya sedang di kantor…pukul 11.49 …sudah menjelang makan siang…kalau begitu nanti lanjut cerita lagi deh yaaaa…sekarang makan siang dulu…
Met makan siang semuanya….semoga berkah makanan kita hari ini  …Amiiinnn….

Sebuah Perdebatan Karna Wanita Jahil


Sebuah judul yang saya ambil dari subjek email suami saya tercinta yang sangat menjadi sorotan…

Logikanya adalah suami saya telah berakad langsung kepada Allah untuk menjadi imam saya di hadapan para malaikat…yaaaa…dia berakad langsung kepada Allah untuk menjadi imam saya…tentunya bukan hal main-main…kami menikah karna Allah…karna kesucian cinta yang kami miliki…

Pernikahan adalah hadiah yang pantas untuk seorang laki-laki dan wanita yang saling mencintai…yang bersungguh-sungguh di hadapan Allah untuk saling menjaga…saling menentramkan…menjaga kebahagiaan…dan saling menyayangi…

Dan karena ada wanita jahil yang masih saja save alamat email suami saya…sehingga ada invited-invited yang tidak kami sukai menjadi perdebatan yang sesungguhnya sangat tidak berarti bagi kami…tidak akan berpengaruh apapun terhadap kami…toh dia (wanita jahil) itu adalah hanya debu yang menempel…dan dapat segera kami musnahkan..hahaaa…

Anyway…intinya adalah seperti posting saya sebelumnya…terdapat firman Allah :
“dan jangan pula wanita-wanita (meremehkan) wanita-wanita lainnya, (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diremehkan) lebih baik dari wanita (yang meremehkan).” (QS. Al-Hujurat: 11).

Ini berisi peringatan terhadap kaum wanita agar tidak menyombongkan diri. Para wanita adalah “kurang daya nalarnya dan agamanya”, dan saling menyombongkan diri itu sering terjadi kalangan kaum wanita. Itulah alasan mengapa mereka disebut secara khusus dalam ayat ini.

So…buat wanita jahil di sana…sesungguhnya hanya buang energi jika memperdebatkan hal-hal yang tidak penting…karna buat kami sangatlah tidak berarti yaaaaa…apalagi tetap melakukan pembelaan diri…capeee deeeee…biarkanlah perbuatan yang tercermin menjadi nilai yang hanya dapat dilihat oleh Allah…

Instropeksi diri juga perlu…tapi percumalah yaaaa…kalau tidak mengerti makna saudara sesama muslim….pasti selalu menyalahkan orang lain tanpa memperbaiki diri….berani mencela orang lain tapi dibalikin celaannya malah nangis-nangis…curhat kalau hatinya sedih….dibalik keangkuhan kata-katanya yang kami terima melalui email ternyata menangis…hahaaaaa…huuuufttttt *Tepok jidat*

Seperti yang wanita jahil itu katakan : Saya kan kampungan…iya deeehhh…anda kan orang kota yang modern…selamat menikmatilah citra diri anda yang sempurna…kalau saya punya suami yang shaleh juga sudah cukup…berpendidikan…dan bisa menjaga harga dirinya…pastinya juga menjaga lisannya yaaaaa…Alhamdulillah Allah mudahkan saya dan mas Heru bersatu…*Terimakasih ya Allah…*

Quote --> Jika seorang wanita tidak dapat mengontrol kata-katanya dengan orang lain…Apakah kalian pikir dia dapat berkata lemah lembut kepada suaminya?.... (Ar-Rahmah.com)
sooo...buat sesama wanita lisannya dijaga yah...apalagi wanita-wanita berpendidikan...mestinya ditanamkan rasa malu dengan pendidikannya yang tinggi kan...masa mesti mengotori lisan dengan kata-kata yang tidak pantas...tapi yaaaa terserahlah yaaaaa...saya kan hanya mengingatkan ;)

Jangan Merendahkan Orang Lain


Diambil dari : http://www.jkmhal.com/main.php?sec=content&cat=2&id=4907

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum merendahkan kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang direndahkan) lebih baik dari mereka (yang merendahkan)…” (QS. Al-Hujurat: 11) Yakni, jangan merendahkan orang atau kaum tertentu. Meremehkan dan memandang hina orang lain termasuk kesombongan.

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang didalam hatinya terdapat sebutir debu dari kesombongan.” (HR. Muslim)

Kesombongan, walau hanya sebesar butir debu, akan menghalangi orang untuk masuk ke dalam surga. Rasulullah SAW bersabda, “Kesombongan itu menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.”

Menghina dan meremehkan orang lain adalah tindakan zalim dan dosa. Jika Anda meremehkan orang lain, maka pahala kebaikan Anda akan hilang dan Anda akan mendapatkan murka Allah SWT.

Ingatlah sabda Rasulullah SAW kepada Abu Dzar, setelah Abu Dzar mencaci orang lain dengan menyebut ibunya. Apa yang dikatakan Rasulullah kepada Abu Dzar? Beliau bersabda, “Sesungguhnya engkau seorang yang didalam dirimu masih ada sifat jahiliyah.” (HR. Bukhari)

Bukhari membuat bab tersendiri, dalam bukunya, yang membahas tentang ayat, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan)dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (QS. Al-Hujurat: 11) Di dalam bab ini Bukhari menyebutkan dua hadits:

1. Dari Abdullah ibn Zama’ah, ‘Rasulullah melarang orang menertawakan (orang lain) karena sesuatu yang keluar dari dalam tubuhnya.” (HR. Bukhari)

2. Dari Abdullah Ibn Umar, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah mengharamkan (untuk dilanggar) atas kalian darah-darah kalian, harta kalian dan harga diri kalian, sebagaimana haramnya hari kalian ini, dalam bulan ini, di kota ini.” (HR. Bukhari)

Termasuk bentuk meremehkan orang lain adalah meremehkan mereka karena dosa dan kesalahan yang mereka lakukan. Apalagi jika ternyata mereka telah bertobat dari dosa dan kesalahannya.

Firman Allah, “Bisa jadi mereka yang diremehkan itu lebih baik daripada mereka yang meremehkan.” (QS. Al-Hujurat: 11) Betul sekali mereka yang diremehkan bisa jadi lebih baik dan lebih mulia di sisi Allah daripada mereka yang meremehkan. Orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.

Bisa jadi seorang sahaya lebih baik daripada tuannya disisi Allah. Bisa jadi rakyat lebih baik daripada pejabat. Bisa jadi pegawai lebih baik daripada komisaris…

Allah berfirman, “Sesungguhnya orang yang termulia disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Pandai.” (QS. Al-Hujurat: 13)

“Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia), (yaitu) surga 'Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan).” (QS. Thaha: 74-76)

“Dan janganlah sekali-kali orang kafir menyangka bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan.” (QS. Ali-Imran: 178)

“Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertaqwa itu lebih mulia dari pada mereka di hari Kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” (QS. Al-Baqarah: 212)

Rasulullah SAW ditanya, “Siapakah orang yang paling mulia?” Rasulullah menjawab, “Orang yang paling bertaqwa kepada Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bukhari meriwayatkan dari Sahal ibn Sa’ad as-Saidi, “Seorang laki-laki lewat didepan Rasulullah, Rasulullah berkata kepada seseorang yang duduk disisi beliau, “Bagaimana pendapatmu tentang orang ini?” Orang yang disisi Nabi itu menjawab, “Ia adalah oaring dari golongan terhormat. Demi Allah, jika ia meminang, ia pasti diterima; jika ia meminta bantuan, pasti dibantu.” Rasulullah SAW diam. Kemudian lewat orang yang lain. Dan Rasulullah pun bertanya kepada orang yang disampingnya tadi, “Bagaimana pendapatmu tentang yang ini?” Orang itu menjawab, “Wahai Rasulullah, dia orang dari golongan muslim yang miskin. Jika ia meminang, pasti ditolak; jika ia minta bantuan, pasti tidak ada yang membantu; jika ia berkata, pasti tidak ada yang mendengarkan ucapannya.” Kemudian Rasulullah SAW berkata, “Orang ini (yang miskin) lebih baik daripada bumi dengan segala isinya dan orang yang tadi (yang dari golongan terhormat).” (HR. Bukhari)

Dalam hadits ini mungkin orang miskin itu lebih baik agamanya daripada orang yang dari golongan terhormat.

Dalam Shahih Muslim disebutkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa kalian, tidak pula melihat harta kalian. Tetapi Allah melihat hati dan perbuatan kalian.”

Rasulullah SAW juga pernah bersabda, “Banyak orang yang berpenampilan kumal, tak dipersilahkan masuk di hadapan pintu-pintu rumah. Padahal jika ia bersumpah, niscaya Allah akan menerimanya.”

Perhatikanlah bayi kecil yang bisa berbicara untuk mengukuhkan kebenaran. Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah, “Nabi SAW bersabda, ‘Hanya ada tiga bayi yang bisa berbicara ketika masih dalam buaian…’ Kemudian lanjutan hadits itu adalah, ‘Ketika seorang bayi sedang menyusu pada ibunya, lewatlah seseorang dengan menunggang kuda yang gagah dan berpenampilan menarik. Sang ibu berkata, ‘Ya Allah jadikanlah anakku seperti orang ini.’ Anak itu sontak melepaskan mulutnya dari putting susu ibunya, melihat orang itu dan berkata, ‘Ya Allah, jangan Engkau jadikan aku seperti orang itu!’ Kemudian bayi itu kembali menyusu.’ Aku (Abu Hurairah) berkata, ‘Aku melihat Rasulullah menceritakan kasih itu dengan penuh penghayatan. Sampai-sampai, ketika berkata ‘bayi itu menyusu’, beliau tanpa sadar mengisap jari jempol tangannya.’ ‘Kemudian (dihadapan ibu dan bayi tadi) lewat banyak orang menggiring seorang sahaya sambil memukuli dan memakinya, ‘Engkau berzina dan mencuri!’ Sedang sahaya itu berkata, “Allah mencukupi aku dan Dialah pelindung yang paling baik”

Melihat itu sang ibu berucap, ‘Ya Allah, jangan jadikan anakku seperti dia.’ Bayi yang digendong tersebut segera melepaskan putting ibunya, menatap sahaya itu dan berkata, ‘Ya Allah, jadikanlah aku seperti dia.’ Sang ibu bertanya kepada bayinya tentang apa saja yang baru ia alami. Sang bayi menjelaskan kepaa ibunya bahwa sahaya wanita itu tidak berzina dan tidak mencuri. Sedangkan laki-laki dengan kendaraan yang gagah itu adalah seorang penindas.”

Firman Allah, “…dan jangan pula wanita-wanita (meremehkan) wanita-wanita lainnya, (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diremehkan) lebih baik dari wanita (yang meremehkan).” (QS. Al-Hujurat: 11) Ini berisi peringatan terhadap kaum wanita agar tidak menyombongkan diri. Para wanita adalah “kurang daya nalarnya dan agamanya”, dan saling menyombongkan diri itu sering terjadi kalangan kaum wanita. Itulah alasan mengapa mereka disebut secara khusus dalam ayat ini.[*]

die *Fikih Akhlak*
Musthafa al-‘Adawy

02 Februari 2012

Cermin Diri

oleh: Ratih Ayuningtyas

Sebelum kita memberikan cermin kepada orang lain, sebaiknya kita lebih dulu bercermin pada diri sendiri. Pantaskah kita membenci orang lain? Sedangkan perilaku kita buruk. Pantaskah kita menghina orang lain sedangkan diri kita hina. Pantaskah kita membicarakan aib orang lain sedangkan diri kita sudah penuh dengan aib buruk. Sungguh, Maha suci Allah dengan segala asmanya.

Seringkali diantara kita membicarakan orang lain dengan komentar atau kritik yang tidak mengenakan, tanpa disadari bahwa diri kita lebih buruk dari orang yang kita bicarakan itu. Astagfirullah…Bercerminlah kawan sebelum kita memberikan cermin kepada orang lain. “Mulutmu adala harimaumu”, Apa yang kita bicarakan bisa menjadi boomerang untuk diri kita. Apa yang kita utarakan ternyata cerminan dari hati kita. Buruknya ucapan menandakan buruknya hati kita, sebaliknya, baiknya ucapan kita menandakan baiknya hati kita.

Rasulullah bersabda :
Orang muslim adalah orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya.” (HR Bukhari Muslim)
Kita harus sadar bahwa apa saja yang keluar dari lisan kita akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah, dan ada malaikat yang selalu mengawasi dan mencatatnya.

Allah berfirman :
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS. Al-Israa’ [17]: 36)

Tidak suatu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf [50]: 18)

Alangkah baiknya untuk kita tidak sibuk mengurusi keburukan orang lain, lucunya ternyata keburukan kita juga diurus orang lain. Artinya kita tidak sadar bahwa selama kita membicarakan orang lain, dibalik itu juga kita dibicarakan oleh orang lain. Uruslah keburukan diri kita sendiri, perbaikilah selagi Allah masih memberikan waktu dan kesempatan.

Jadi, kemanapun kita pergi jangan lupa selalu membawa cermin untuk diri kita.

19 Januari 2012

Malaikat Dirumah mu (Cerita)

Diambil dari kajian Islam BSM

----------------------------
Suatu hari seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.
Dia bertanya kepada Tuhan : "Para malaikat disini mengatakan bahawa besok engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup disana, saya begitu kecil dan lemah"?
Dan Tuhan menjawab, "Saya telah memilih satu malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu."
"Tapi disini, di dalam syurga, apa yang pernah saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa. Ini sudah cukup bagi saya untuk berbahagia."
"Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari. Dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan menjadi lebih berbahagia."
"Dan bagaimana saya boleh mengerti saat orang-orang bercakap kepadaku jika saya tidak mengerti bahasa mereka ?"
"Malaikatmu akan bercakap kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang pernah kamu dengar; dan dengan penuh kesabaran dan perhatian, dia akan mengajarkan bagaimana cara kamu bercakap."
"Dan apa yang akan saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadaMu ?"
"Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa."
"Saya mendengar bahawa di Bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungi saya ?"
"Malaikatmu akan melindungimu, walaupun hal tersebut mungkin dapat mengancam jiwanya."
"Tapi, saya pasti akan merasa sedih kerana tidak melihatMu lagi."
"Malaikatmu akan menceritakan padamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu boleh kembali kepadaKu, walaupun sesungguhnya Aku akan selalu berada di sisimu."
Saat itu Syurga begitu tenangnya sehingga suara dari Bumi dapat terdengar, dan sang anak bertanya perlahan, "Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bolehkah Kamu memberitahuku nama malaikat tersebut ?
"Kamu akan memanggil malaikatmu, Ibu."

Ingatlah selalu kasih sayang ibu, berdoalah untuknya dan cintailah dia sepanjang masa... ^_^