23 Desember 2011

Tentang Berkeluh dan Bersyukur

Mata ini sudah semakin kabur…
Tidak jelas melihat sesuatu…
Semoga dengan hati yang tersisa saya tetap dapat melihat kebenaran tanpa terbutakan oleh pandangan indah di depan saya…

Tentang mata…
Saya bahagia dan sangat mensyukuri memiliki sepasang mata indah pemberian Sang Khalik…
Tak ada alasan untuk saya terus mengeluh…karna keterbatasan pandangan yang dapat saya jangkau…
Sekalipun sangat mengganggu penglihatan saya…saya tau ada maksud lain yang ingin Tuhan ajarkan pada saya dengan pandangan mata yang terbatas ini…
Minus di mata saya atau rabun jauh yang membuat saya tak dapat melihat dengan jelas segala hal di hadapan saya atau hanya sejauh jarak saya memandang…
Yaaaa…itulah manusia…
Selalu mengeluh dan tidak puas….

Betapapun Tuhan begitu banyak memberikan rahmat dan nikmatnya…
Tetap saja kita selalu merasa kekurangan…
Kurang ini… kurang itu…
Mungkin keluhan itu pula yang menamparku dari segala kebengisan yang kumiliki..
Malu rasanya terus berkeluh tanpa bisa bermanfaat bagi orang di sekitar kita…terutama ibu…

Bagiku kini…
Hidup bahagia hanyalah melihat sebuah simpul-simpul senyum ataw tawa lebar disertai ujung mata yang menyipit… cukup…
Bahagiaku adalah bahagia ibu...bahagia keluarga...bahagiamu…bahagianya…bahagia kita semua…
Bukankah menyimpan kesedihan itu lebih baik dari pada mengumbar tangis?...
Bukankah menyimpan luka itu lebih bahagia dari sekedar tawa yang dapat terlihat di sekitar kita?...
Bukankah menyembunyikan musibah adalah sesuatu yang berharga yang akan kau dapatkan pengganti hadiah lain dari Tuhan, Sang Pemberi segalanya?...
Dan bukankah menyimpan segala keinginan adalah lebih baik dari segalanya dibanding menuruti hawa nafsu keinginan yang belum tentu dapat kita pertanggung jawabkan di hari yang abadi nanti?.…
Bukankah memberi itu lebih baik sekalipun kita tidak mendapatkan apapun dalam hidup ini?…
Bukankah tersenyum itu lebih mendamaikan hati dibanding kita terus berduka ataupun tertawa?…
Bukankah diam itu lebih baik daripada mencela, bergunjing atau menyinggung perasaan orang lain?....
Dan saya percaya…
---> ...Malaikat Izrail segera menjemput saya jika waktunya tiba kelak….

Biarlah keinginan ini menjadi cita-cita saya terdalam yang suatu saatpun Tuhan pasti akan mengabulkannya satu persatu atau menggantinya dengan hal lain yang lebih indah….
Sekalipun wajah ini terus mengeluarkan keriputnya…
Dan saya tak lagi menjadi muda karna usia…
Tak ada hal lain yang saya ingin kecuali ---> Terus bersyukur…

"Begitu banyaknya mukjizat yang saya dapat….
Tuhan begitu sayang terhadap saya…
Hingga segala sesuatu yang berat terasa ringan...
dan segala hal yang sulit selalu dimudahkan..."
*Alhamdulillah ya Allah...Ya rabbi, cahaya hati…*

08 Desember 2011

Tentang "JUNI"

Seorang pujangga Indonesia tekemuka yang dikenal dari berbagai puisi-puisi yang menggunakan kata-kata sederhana sehingga beberapa diantaranya sangat popular.


***********
Hujan Bulan Juni

tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni…
di rahasiakannya rintik rindunya…
kepada pohon bunga itu….

tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni…
dihapusnya jejak-jejak kakinya…
yang ragu-ragu di jalan itu…

tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni…
dibiarkannya yang tak terucapkan…
di serap akar pohon bunga itu…

(Sapardi Djoko Damono)


*************
Bahkan sang pujangga terkenal di Indonesiapun mengakui keunggulan watak seseorang yang terlahir di bulan juni…

Selamat untuk semua orang yang terlahir di bulan juni…bulan penuh kecerian…penuh dengan watak orang-orang yang senang menghibur sesama, berbagi kebahagiaan, menyimpan dukanya tanpa orang lain ketahui, menyikapi sesuatu dengan cara yang bijaksana, murah hati, dapat diandalkan dan sangat penyabar…

BRAVO…saya bangga terlahir di bulan juni